Diposkan pada bidang studi, EDUKASI, Knowledge, pendidikan

BERJUANG MENJADI “PIONEER” TEKNIK BIOMEDIS BERSAMA UDINUS.

“Teknik Biomedis ?. Apa itu ?”

Ya, kira-kira seperti itulah reaksi orang-orang disekitarku setiap kali mereka mendengar jawabanku perihal jurusan yang aku ambil di UDINUS. Namun aku tidak terlalu surprise dengan reaksi itu karena aku menyadari bahwa jurusan ini memang masih baru di dunia pendidikan Indonesia serta mungkin terdengar asing bagi orang awam.

Teknik Biomedis merupakan sebuah bidang ilmu yang mengkombinasikan antara ilmu Fisika, Kimia, Biologi, Matematika dan beberapa bidang ilmu Kedokteran, serta prinsip-prinsip teknik atau Engineering. Dimana nantinya, para sarjana teknik Biomedis diproyeksikan akan mampu  menciptakan berbagai alat kesehatan yang canggih guna memudahkan pada saat mendiagnosis suatu penyakit, terapi hingga tahap penyembuhan maupun rahabilitasi. Kira-kira seperti itulah gambaran umum tentang jurusan ini.

Di UDINUS sendiri, Teknik Biomedis adalah jurusan baru yang umurnya belum genap satu tahun. Jadi mahasiswanya pun baru ada 1 angkatan. belum memiliki kakak tingkat,maupun alumni. Menjadi angkatan pertama menimbulkan kesan tersendiri bagiku, menjadi seorang perintis, yang akan membangun sebuah citra bagi sebuah jurusan yang dimana nantinya akan menentukan pandangan orang dan masyarakat apakah jurusan ini baik atau tidak . Menjadi seorang pioneer bagi generasi selanjutnya yang tidak menutup kemungkinan akan membimbing adik kelas di tahun ajaran selanjutnya. Tentunya hal ini bukanlah perkara yang mudah, butuh persiapan dan perlu perjuangan yang lebih untuk menjadi seorang perintis. Berbeda dengan jurusan lain yang sudah berpuluh-puluh angkatan, mereka hanya perlu mengembangkan dan meneruskan apa yang sudah dilakukan di tahun-tahun sebelumnya. perihal prkuliahanpun para mahasiswa bisa lebih mudah mendapatkan sumber pengetahuan dan referensi dari kakak tingkat,alumni maupun hasil skripsi dari angkatan terdahulu.

Sedangkan aku dan teman-teman seangkatan yang lain harus tanya ke siapa?. kakak kelas tak punya, alumni pun tak ada?. Tenang… masih ada “Mbah Google” pikirku.Namun bukan berarti materi yang di berikan dosen kurang memadai atau kurang lengkap, Hanya saja terkadang aku perlu sumber referensi lain sebagai tambahan pemahaman dari apa yang telah aku data dari dosen. “Jangan pernah merasa puas dengan ilmu yang telah kau dapatkan.!” Itulah yang menjadi pendorongku untuk selalu bisa belajar lebih. Walaupun  kenyataanya berbeda dan cukup sulit untuk browsing materi tentang Biomedis. Materi yang tersedia dalam blog, web, artikel, jurnal hingga video pun rata-rata berbahasa inggris dan ini menjadi tantangan tersendiri untuk lebih belajar menguasai bahasa asing yang selama ini terbilang pas-pasan (jangan tanya nilai tes TOEFL yaa..). Disinilah letak perjuangannya, aku bisa menikmati setiap proses mencari ilmu dan menjadi kepuasan tersendiri ketika berhasil memperoleh pengetahuan yang aku cari.

Aku pun selalu terinspirasi kisah dari presiden pertama Indonesia, yaitu Bapak Ir.Soekarno. Siapa yang tak kenal beliau? tak hanya orang Indonesia, namanya pun terkenal hingga ke seluruh dunia. Beliau adalah seorang pejuang kemerdekaan, pionir yang mampu menggerakkan seluruh rakyat dan menyatukan tekad untuk mendeklarasikan kemerdekaan bagi Indonesia yang telah ratusan tahun hidup dibawah jajahan negara lain. Aku selalu mendambakan untuk bisa seperti beliau. Mungkin tidak sebesar jasa beliau, tapi setidaknya aku ingin menjadi perintis, menjadi pionir dalam sebuah bidang ilmu yang di masa depan akan memimpin perkembangan teknologi kesehatan indonesia. Menciptakan, mengembangkan teknologi kesehatan yang nantinya bisa memudahkan dan me-murah-kan layanan kesehatan bagi masyarakat.

“Kenapa me-murah-kan?.” Ya, karena kini biaya pengobatan cukup mahal dan kadang tidak data dijangkau oleh seluruh masyarakat. Hal ini bukannya tanpa alasan, salah  satu penyebabnya adalah alat kesehatan yang dipakai terutama yang terbilang canggih merupakan alat impor yang harganya cukup mahal. Biaya perawatan alatpun relatif tinggi dan di Indonesia masih kekurangan tenaga ahli untuk melakukan itu, baik perawatan maupun menciptakan alat.

aku juga ingin merubah sebuah tradisi yang selama ini cukup sulit diubah. Dimana dalam kurun waktu puluhan tahun terakhir ini, Indonesia hanya menjadi konsumen alat-alat kesehatan dari negara lain yang memang notabene teknologinya Sudah maju terlebih dahulu. Aku ingin di masa depan Indonesia lah yang akan berbalik menjadi raksasa teknologi yang membuat negara lain memakai alat-alat kesehatan karya anak bangsa. Mungkin hal ini dianggap sebagai sebuah “mission impossible” dan terdengar sulit dicapai. Namun dalam dunia ini tak ada yang tidak mungkin bukan?. Dulu orang dianggap gila saat ingin melakukan perjalanan ke bulan dan Mars, Tapi nyatanya sekarang sudah ada orang yang sampai kesana. Bahkan ada sebuah ide untuk membangun kehidupan di sana.Hal ini membuktikan bahwa, selama kita yakin, fokus, berusaha dan mengerahkan segala kemampuan yang dimiliki, kita pasti bisa mewujudkannya.

Dan aku yakin, bersama dengan UDINUS aku bisa mewujudkan misiku ini. Menjadi wirausaha yang bergelut dalam dunia bisnis tak akan menjadi hal yang menakutkan bagiku. Disini aku pun diajarkan tentang metode-metode untuk menjadi seorang wirausahawan yang akan mampu bertarung dalam ketatnya persaingan bisnis. Inilah BEDA nya UDINUS sebagai Kampus barbasis teknologi dan kewirausahaan, selain medapat materi perkulihan sesuai jurusan ilmu masing-masing, ada juga mata kuliah tentang kewirausahaan yang nantinya bisa menjadi bekal bagi setiap lulusan untuk berwirausaha. Sebagai sebuah Kampus Unggulan, UDINUS selalu bisa menawarkan kelebihan dibandingkan kampus lain. Baik dari segi perkuliahan maupun prestasi. Salah satu bukti keunggulannya adalah dengan membuka program studi baru yaitu Teknik Biomedis yang notabene hanya beberapa perguruan tinggi di Indonesia saja yang telah berhasil membuka progdi ini. Disini UDINUS menunjukkan kelasnya untuk mampu bersaing dengan perguruan tinggi unggulan lainnya dalam dalam hal mendidik sumber daya manusia untuk memiliki skill di bidang Teknik Biomedis.  Jika diibaratkan, UDINUS seperti sebuah Payung. “Payung memang tidak mampu menghentikan hujan, namun bisa mengantarkan kita sampai ke tujuan”.757d7d512bffca31aa72fba4f72e39a5

UDINUS mungkin tidak mampu menjamin kesuksesan, namun selalu mampu mengantarkan kita menuju kesana. Dan aku rasa, aku judah memulai langkah awal yang baik dengan bergabung bersama UDINUS. Walaupun mungkin kedepannya tidak akan semudah yang aku pikirkan, namun aku yakin dan percaya bahwa aku bisa!. Aku tidak sendirian disini, aku tidak berjuang sendirian…

Ada teman-teman senasib seperjuangan dimana kami akan bersama-sama merapatkan barisan untuk beberapa tahun kedepan. Mencari ilmu, memperluas pengetahuan, memperjuangkan harapan dan cita-cita kami. Ada dosen yang akan senantiasa membimbing kami, meluruskan kekeliruan kami, mengarahkan dan mendorong semangat kami. Dan tentu saja ada UDINUS yang akan selalu memfasilitasi setiap usaha dan kebutuhan kami.Banner Lomba Blog UDINUS 2017

Penulis:

A men...who always try his best. Seriously, i will try until my Idol become my Rival. Biomedical Engineer UDINUS 2016

Tinggalkan komentar